7 hal yang harus diketahui tentang film Arrival, yang telah diakui sebagai film buatan studio Paramount’s picture bergendre sains fiksi terbaik tahun ini. 



Arrival sama sekali tak seperti film Sains fiksi pada umumnya. Film ini tak akan mempertunjukkan adegan sekelompok ras alien dan bangsa manusia yang terlibat saling bunuh satu sama lainnya,

Namun malahan memperlihatkan suatu usaha dua ras mahluk hidup dari dunia yang berlainan berusaha menjalin komunikasi dua arah antar satu sama lainnya.

Jalan cerita dalam film di dasarkan pada cerita pendek yang di tulis oleh penulis bernama Ted Chiang’s, dengan judul "Story of Your Life,"

Cerita bermula ketika dunia kedatangan 12 pesawat antariksa tak dikenal berbentuk elips, memasuki atmosfir bumi di berbagai belahan dunia.

Setiap negara berusaha melakukan investigasi serta menjalin kontak melalui metode mereka masing masing.

Di amerika sendiri, tim investigasi berfokus pada tujuan mengungkap misteri, "mengapa mereka (para Alien) datang ke mari?"

Di pimpin oleh Louise Banks (Amy Adams), seorang ahli ilmu Bahasa, setiap harinya dalam sebuah pesawat alien yang melayang di atas Montana, Louise mempelajari bahasa gurita, yang ditulis oleh alien, untuk memungkinkan adanya komunikasi.

Di kutip dari situs Parade.com,
Di bawah ini adalah interview antara pihak Parade.com, dengan produser film Aaron Ryder, Dan Levine serta David Linde,

Untuk mendapatkan jawaban atas 7 pertanyaan panas mengenai film dari Paramount Pictures ini. Ada baiknya pembaca sekalian menyimak pernyataan mereka mengenai film ini, sebelum memutuskan untuk menyaksikannya.

"Dapatkah anda menCeritakan pada kami, tentang bentuk desain dari pesawat alien dalam film Arrival ini?"

Dan Levine :

"[Director] Denis [Villeneuve]
Selalu menginginkan dalam film nantinya akan terasa seperti sebuah film dokumenter
Ada banyak proses yang begitu panjang dalam usaha untuk mewujudkan konsep ini,

Jadi kami mengerjakan begitu banyak pekerjaan. Dan.untuk itu, kami selalu berusaha menempatkan para audiens (penonton) berada di sebuah posisi seperti,

"seperti apakah rasanya jika saya memasuki sebuah pesawat alien untuk yang pertama kalinya?"

Adegan ketika memasuki pesawat alien untuk yang pertama kalinya adalah bagian yang paling saya sukai, semoga saja orang orang dapat menikmatinya."

Sesuatu yang sudah mengarungi penjelajahan bermiliar miliar mill jauhnya,.. akan memunculkan misteri :

"terbuat dari material apakah pesawat tersebut?"

Kita sangat beruntung karena ada desainer produksi terbaik Patrice Vermette yang bekerja sama dengan kita, untuk mewujudkan itu semua.

Pilihan terbaik yang telah kami pilih adalah dengan menciptakan sebuah ruang interview, (dimana terjadi komunikasi antara alien dan manusia) secara praktis,

Dibuatlah dinding putih, dengan interior berwarna hitam, tak ketinggalan sebuah lorong panjang, serta potongan lift, dan kita juga punya bagian bawah kapal yang dibangun.

Saya rasa itu merupakan hal yang terpenting, bukan cuma untuk tampilan, melainkan juga untuk menekankan, para aktor memang benar benar ada di sana.

"Bagaimana anda bisa memunculkan ide 12 tempat di mana pesawat ruang angkasa bisa mendarat?"

Eric Heisserer

Pada suatu ketika, Denis mendatangi saya dan berkata, "Eric, kita harus memasukkan sebuah unsur dalam film ini, yang bahkan kita sendiri pun tak mengerti. Para Alien bahkan begitu asing bagi kita."

Pada saat itu saya berkata, "baiklah. Tentu saja." Jadi kami memilih 12 lokasi berbeda secara acak. Kami benar benar mencoba untuk tidak mengatur konsep yang satu ini, bahkan dari kami sendiri,

Dan tadinya ini benar benar sesuatu yang membingungkan bagi kita terutama jika di lihat dari sudut pandang manusiawi, mungkin seseorang akan berkata : "kenapa harus di lokasi ini?"

Bagai mana anda bisa mendapatkan ide untuk menciptakan tulisan aksara alien dalam film ini?

Jawaban dari Eric Heisserer:

Sebelumnya aku sudah ingin mewujudkan tehnik komunikasi ortografi dalam wujud simbol berbasiskan lingkaran.

Ketika aku berusaha mencari sebuah inspirasi, aku menemukan bahasa Elvish. Orang orang menggunakan bahasa Elvish dalam sebuah prasasti, dan membuat kalimat dalam wujud sebuah pola lingkaran.

Saat itu aku seperti "hampir mendekati." Aku memulai dengan itu sebagai template dan mulai merubahnya menjadi tonjolan tonjolan, dan bentuk lainnya di antara lingkaran.

Dan aku mendapatkan ide dengan membuat simbol lengkungan kecil, dan pusaran akan menandakan jrnis hubungan, atau bahkan sebuah pertanyaan.

Aku membuat banyak versi dari itu semua, dan tadinya aku begitu bangga pada diriku sendiri ketika aku berhasil menemukannya (program skrip ku) hasil akhirnya tidak mengambil bentuk grafik.

Aku harus menyediakan banyak kapasitas ruang dalam halaman skript, dan mengkonfersinya dalam wujud PDF, dan memasukkan semua simbol tersebut ke setiap halaman secara manual setiap waktu. Setelah melakukan itu semua selama 50 kali,

Aku seperti, "apa yang telah akau lakukan?"

"Dan untuk suara yang dihasilkan oleh Aliens ketika mereka bicara?"

Aaron Ryder menjawab :

Desainer dari mahluk yang ada di film tadinya adalah perusahaan yang kami temui di New Zealand, dan mereka benar benar mampu mewujudkan suara tersebut.

Sesungguhnya suara tersebut adalah pengembangan dari suara ikan paus. Kami menyukai ide, atau gagasan yang mencetuskan bahwa mahluk mahluk alien kita ini memiliki sifat kebijaksanaan dalam diri mereka.

Lalu bagaimana cara menunjukkan sifat itu memang ada pada diri mereka? Untuk itu kami memilih paus biru, suara yang mereka hasilkan seolah olah kita tidak bisa menterjemahkannya benar bukan?

Jadi hal ini akan membuatmya terasa bermakna sesuatu.

"Bisakah anda menceritakan tentang mengapa anda memutuskan untuk memilih Amy Adams dan Jeremy Renner, untuk memerankan tokoh utama?"

David Linde:

Amy adalah sosok yang memang sudah tak perlu diragukan lagi, saya rasa melihat dari apa yang sudah ia capai selama ia berkarir dalam seni peran.

Karakter Louise dalam film, adalah sosok seorang ibu, seorang ibu yang menjadi ahli bahasa, dan seorang yang pada akhirnya mampu meyakinkan orang orang, bahwa ternyata dunia perlu diselamatkan.

Semua hal itu seperti empat macam emosi yang berbeda dan empat sudut pandang aktor yang berbeda, dan Amy sepertinya merupakan aktris yang tepat untuk itu semua.

Saya bahkan tidak ingat pernah memikirkan untuk memilih aktris lain selain dia (Amy).

Dan ketika melakukan casting pada aktor Jeremy.... apa yang bagus dalam hal ini adalah antara Amy dan Jeremy adalah sahabat dekat, saya pikir ini adalah suatu keuntungan yang bersifat nyata.

Dalam kasus sosok Jeremy, kita menginginkan sosok seorang yang mampu membangkitkan responsibilitas, sehingga para penonton akan percaya, pada apa yang mereka lihat memang sesuatu yang nyata.

Hal seperti itu, seperti yang ada dalam diri Jeremy, merupakan suatu keputusan besar untuk memasukkannya sebagai karakter, jadi untuk mewujudkan itu, kita memerlukan orang yang mampu mengambil tanggung jawab tersebut.

Bukan cuma itu saja. Aktor yang kita pilih haruslah cocok dengan Amy, kita juga harus memikirkan mereka akan punya ketertarikan intelektual satu sama lainnya, dan juga seorang yang memang benar benar cerdas.

Kami memperdebatkan banyak sekali aktor berbeda, tapi Jeremy pada akhirnya menjadi pilihan terakhir kami, dan kami rasa ia memiliki semua kualitas tersebut.

"Bagaimana dengan soundtrack dalam film?"

David Linde:

Untuk urusan musik dan soundtrack, semuanya di slesaikan oleh Denis. Ia punya latar belakang sejarah dengan pihak composer. Dia ingin mendapatkan hasil terbaik dengan visual tekstur dalam film, namun di saat yang bersamaan, dia ingin soundtrack tersebut harus memiliki unsur propulsif.

Saya rasa kebanyakan orang akan menganggap ini adalah film yang berbeda, tapi, untuk mewujudkan film yang seperti ini, kualitas sountrack harus setara  dengan ambisi atau tujuan film itu sendiri.

Bisa saja terjadi masalah dimana antara soundtrack dengan film menjadi berlawanan, atau tak sejalan. Soundtrack harus terasa alami dan sejalan dengan film itu sendiri.

"Mengapa film Arrival, dirilis tepat pada waktu seperti ini?"

Aaron Ryder:

Aku merasa sepertinya ini adalah waktu yang paling tepat untuk film seperti Arrival. Film yang menceritakan tentang komunikasi dan kesalah pemahaman, serta penyalah penafsiran. Berbagai bentuk sains fiksi yang direfleksikan di antara masyarakat, juga akan dimunculkan dalam film ini.

Dan saya pikir film ini memang ditujukan untuk tema tersebut.bukan hanya untuk sekedar satu lingkungan masyarakat saja, namun untuk seluruh dunia. Saya sendiri berfikir, sekarang ini kita hidup di waktu yang begitu rumit.

Anehnya film ini keluar dua hari setelah berselangnya pemilu, atau mungkin ini adalah suatu keberuntungan. Kami benar benar tidak merencanakan ini semua, tapi dewa perfileman telah membantu kami dengan begitu baiknya.


Postingan terkait: