Biografi karakter God of War Ps4 2018 bagian 1.



1. Atreus.



- Julukan : 

• Son of Kratos,
• Boy (oleh Kratos),
• Loki (oleh kaum Giants),
• Little Brother (oleh Mimir).

- Gender : laki laki.

- ras spesies : seperempat dewa, setengah raksasa dan seperempat manusia fana.

- keluarga : 

•Kratos (ayah)
•Laufey (ibu)
•Callisto (mendiang nenek)
•Zeus (mendiang kakek)
•Poseidon (mendiang kakek)
•Hades (mendiang kakek)
•Calliope (mendiang saudari tiri) •Deimos (mendiang paman)
•Ares (mendiang paman)
•Hercules (mendiang paman)
•Gaia (mendiang nenek buyut)
•Cronos (mendiang kakek buyut) †Rhea (mendiang nenek buyut)
Athena (mendiang bibi).

- status : Hidup.

- aktor pemeran : Sunny suljic.

- kemunculan : 

• God of war a Call from the Wild. (Text Based God of War).
• God of war PS4.

"Aku tak pernah membunuh apapun, ia (Faye) selalu menyelesaikan bagian itu" (Atreus pada Kratos). 

Atreus adalah putra dari Kratos dan raksasa Laufey, ia merupakan tokoh protagonis kedua setelah Kratos dalam game God of War Ps4.  oleh kaum Giant Atreus dikenal dengan nama "Loki."

Download gratiss game psp iso untuk emulator ppsspp disini.

Atreus terlihat sebagai seorang anak laki-laki dengan rambut merah dan bekas luka di wajah. Dia memiliki bintik-bintik cerah dan matanya berwarna biru es, mengenakan pakaian kulit dari kulit berbulu. Tingginya sekitar setara pinggul ayahnya dan kira kira berusia sekitar sepuluh tahun.

Ibu Atreus akrab dipanggil "Faye" (dibaca Fey) ia tak lain berasal dari kaum Giant yang merupakan penduduk asli Jötunheimr. Secara fisik, Atreus digambarkan sebagai anak kecil dengan fisik lemah (sakit sakitan) namun cukup kuat untuk menempuh perjalanan jarak jauh.

Tak diketahui secara jelas apa penyebab ibu Atreus meninggal, namun Kratos beranggapan sang ibu tak mengajarinya keahlian berburu dengan baik dan memutuskan untuk

Download gratis film marvel cinemwtic universe disini. 

melatih sendiri si anak tehnik berburu sekaligus bertahan hidup, sehingga Atreus siap menempuh perjalanan panjang menuju Jötunheimr (Memenuhi harapan terakhir sang ibu).

Keduanya selanjutnya melakukan perjalanan dengan tujuan menyebarkan abu jenasah Faye di wilayah  Jötunheimr tepatnya di puncak tertinggi wilayah nordik, yang tak lain merupakan tempat asal Laufey kaum Giant.

Atreus sempat mempertanyakan mengapa ia dipanggil dengan nama "Loki" pada gambar dinding yang tak sengaja ditemukan selama perjalanan mereka.

Kratos selanjutnya mengungkapkan ternyata itu adalah nama pemberian yang ibunya Faye harapkan untuk Atreus di hari kelahiran putranya. "Faye" ingin menggunakan nama panggilan tersebut ketika bersama kaumnya (Giant).

Selain itu juga terungkap alasan mengapa Kratos memberi nama "Atreus" pada putranya, yaitu untuk mengingatkannya pada kehidupan masa lalunya sebagai seorang Spartan.

Berdasarkan penuturan Kratos "Atreus" asli sesungguhnya adalah seorang pejuang spartan yang hebat, tak seperti seorang Spartan pada umumnya, Atreus berkepribadian riang gembira dan suka membangkitkan semangat para rekan rekan spartan seperjuangannya.

Begitu Atreus terbunuh dalam perang, Kratos membawa jasadnya kembali kekampung halaman dan menguburkannya sendiri sebagai wujud penghormatan terakhir.

Download gratiss game minecraft dungeon apk gratiss untuk android. 

Putra kratos sangat senang mendengar kisah dibalik nama "Atreus" yang disandangnya, dan ternyata ayahnya juga bisa menceritakan padanya kisah yang bagus.

Di sisi lain Kratos berharap Atreus tumbuh menjadi anak yang berkepribadian periang seperti halnya "Atreus" sang pejuang spartan, Meskipun harus melalui jalan hidup yang terbilang tak akan mudah.

"Aku tidak tahu apa kemampuan kedewaanmu, namun seiring berjalannya waktu kita akan belajar" (Kratos pada Atreus). 

Kepribadian

Atreus merupakan anak yang periang dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta bersifat ramah terhadap siapapun yang ia temui. Percaya bahwa ia harus menolong siapapun yang tengah dalam kesulitan tak perduli mereka masih hidup ataupun telah meninggal.

Berkat pertemuannya denan Mimir, Atreus dapat mempelajari sejarah mengenai mitologi nordik sedikit tidaknya. Sebagai seorang anak kecil, Atreus mempelajari berbagai bahasa nordik dan seni keahlian berburu dari sang ibu.

Meskipun demikian, sifat welas asihnya menghalangi Atreus untuk mengakhiri hidup makhluk lain, entah itu makhluk hidup berupa binatang rusa, manusia, ataupun troll yang menyerang ayahnya.

Namun meskipun demikian, Atreus tetap maju ke medan pertempuran jika hal itu memang diperlukan. Dan juga ia selalu berusaha membuktikan pada ayahnya bahwa dirinya mampu mengatasi situasi pertempuran seorang diri.

Terlepas dari semua sifat diatas, Atreus jelas terlihat kurang berpengalaman akibat usianya yang masih muda, serta ia secara tak langsung juga mewarisi kekurangan Kratos yaitu kemarahan yang tak terkendali.

Begitu menyadari jati dirinya sebagai seorang dewa, Atreus beralih menjadi pribadi yang jauh bertolak belakang. Cenderung mengarah ke arah negatif akibat salah pemahaman tentang apa makna dari menjadi seorang Dewa.

Ditambah dengan ungkapan Kratos yaitu "Jadilah lebih baik", Atreus beralih menjadi anak yang angkuh dan impulsif. Ia tidak segan segan menyerbu lawan bahkan tak merasa keberatan lagi mengakhiri hidup makhulk lain seperti yang ia lakukan terhadap Mondi Son of Thor.

 kesalahan pemahaman Atreus pada pengertian "dengan menjadi seorang dewa ia bisa melakukan apapun yang di inginkan", membuat ia dengan mudah menentang perintah Kratos. Seperti yang terjadi ketika berhadapan dengan Baldur.

Hal ini berakibat fatal dengan keduanya Atreus dan Kratos terjebak dalam wilayah Hel. Atreus kembali lagi ke sifat aslinya begitu dirinya mendengarkan penjelasan Kratos tentang bagaimana makna sesungguhnya menjadi seorang dewa.

 ketika menyadari kebenaran tentang bagaimana kakeknya Zeus berakhir ditangan ayahnya sendiri Kratos, serta terungkapnya fakta bahwa alasan Baldur memburu keduanya adalah untuk menemukan (mungkin membunuh) Faye, Atreus mendapatkan sifat kerendahan hatinya kembali.

Atreus juga memilih untuk mengakhiri lingkaran kutukan (anak membunuh orang tuanya sendiri) yang dulunya menjerat Kratos maupun mempengaruhi Baldur.

Atreus mendapatkan kembali kualitasnya sebagai seorang anak kecil skaligus mengenal lebih jauh identitas asalnya sebagai seorang dewa. Kecendrungan ini kontras terlihat dalam usahanya melindungi sang ayah Kratos ketika berhadapan dengan Baldur pada pertarungan final.

Atreus juga tak mempermasalahkan bagaimana ayahnya mencabut nyawa kakeknya sendiri, namun lebih memandang hal tersebut sebagai suatu perubahan positif dimana, Kratos mulai bersikap terbuka terhadap Atreus.

Kekuatan dan kemampuan : 

• Omnilingualism : Atreus memiliki bakat bawaan yaitu kemampuan memahami dan menguasai berbagai bahasa yang belum pernah ia baca ataupun pelajari sebelumnya. Ia melakukan ini dengan cara melacak persamaan setiap bahasa tersebut.

Diluar kemampuan ini Atreus juga mempelajari berbagai bahasa dari sang ibu "Faye". Omnilingualism memungkinkan Atreus menguasai bahasa Niflheim dan juga Muspelheim dalam waktu singkat.

Setelah memperoleh guci anggur yang berasal dari tanah kelahiran Kratos, Atreus memperoleh kemampuan untuk membaca dan memahami beberapa kata dari bahasa Greek mythology.

Mimir yang dikenal sebagai pria tercerdas di sembilan alam mengakui bahwa kemampuan linguistik Atreus sangat menonjol untuk anak seusianya.

Bakat Omnilingualism milik Atreus juga mencangkup berbagai kemampuan meliputi :

• mengerti bahasa binatang: Atreus terbukti memiliki keahlian ini dan menggunakannya dua kali dalam Game God of War Ps4. Yang pertama yaitu ketika bertemu "Brok" sang dwarf pandai besi, Atreus mengerti apa yang dirasakan oleh binatang tunggangan milik sang pandai besi tersebut.

Yang kedua adalah ketika bertemu Freya, Atreus mampu menterjemahkan apa yang diucapkan oleh kura kura raksasa yang ada di rumah Freya, yang mana binatang tersebut mengungkapkan bahwa namanya adalah Chaurli.

• Mengerti bahasa Dark Elves maupun dwarves. 

• berkomunikasi dengan arwah yang terjebak dalam Magic ring yang tengah bersembunyi dari soul eater.

• kemampuan menyusun kalimat dalam Dead language yaitu bahasa yang digunakan World Serpent (meski Atreus hanya mendengar bahasa tersebut beberapa kali.)


• SPARTAN RAGE : Atreus sempat terlihat menggunakan skill ini ketika Mondi Son of Thor hendak membunuh ayahnya serta menghina sosok ibunya. Namun karena kurangnya pengalaman dan lemahnya kondisi fisik Atreus, ia langsung pingsan dan jatuh sakit.

• super human sense : berkali kali Atreus mengungkapkan bahwa dirinya mampu merasakan emosi orang lain termasuk kemampuannya. Ia juga bisa mendengar suara suara, diduga kemampuan ini diperoleh berkat darah Giant yang ia warisi.

• daya tahan Super : Atreus mampu menerima tekanan fisik yang cukup berat tanpa menderita luka fisik yang cukup serius. Terbukti ketika ia terjatuh dari ketinggian ekstrim dan mendarat tanpa menderita patah tulang. Ia juga mampu menerima pukulan yang dilancarkan Baldur dan berhasil selamat setelahnya.

• stamina manusia super : atreus mampu berlari dan menempuh jarak yang jauh tanpa henti ketika berburu dan melakukan perjalanan bersama ayahnya Kratos tanpa perlu menderita kelelahan sesudahnya.

SENJATA

• Talon Bow : Atreus menyandang busur dan mengaku dirinya bukanlah seorang pemanah yang akurat. Setelah menerima busur panah yang telah diperkuat dengan sihir Alfheim's, dirinya mampu menguasai sihir kuno bangsa Elves.

Dan selanjutnya setelah menerima busur yang sudah diperkuat dengan taring Naga, Atreus mampu menembakkan anak panah berlapiskan kilat.

Atreus juga sempat menerima anak panah yang terbuat dari "Mistletoe", namun sebagian besar anak panah tersebut dimusnahkan oleh Freya (karena mengancam keselamatan putranya Baldur).

• pisau milik ibunya Faye : Streus mewarisi pisau ini sesudah kematian ibunya, dan ia menggunakan benda tersebut sebagai senjata pendukung kedua setelah busur panah. Atreus sempat menggunakan senjata ini untuk membunuh Rusa, Pisau ini hilang setelah Atreus menancapkannya pada mekanisme Gear dan akhirnya menyelamatkan nyawa Kratos dari jebakan mematikan.

• Atreus Knife : setelah kehilangan pisau milik ibunya, Kratos memberikan pisau yang sengaja ia ciptakan dengan tangannya sendiri di hari kelahiran Atreus.

Pisau ini merupakan satu dari dua pisau yang ayahnya ciptakan sendiri. Kratos menempa zat metal yang berasal dari tanah kelahiran Faye serya menggabungkannya dengan zat metal yang berasal dari tempat asal Kratos.

Pisau ini hendak diserahkan untuk Atreus hanya ketika ia dirasa sudah layak untuk menyandangnya. Berdasarkan pengakuan Atreus, pisau ini jauh lebih baik dari pisau milik mendiang ibunya Faye.

Trivia :

• Sosok Atreus sesungguhnya terinspirasi dari putra kandung director Cory Barlog. Aspek yang ada dalam game seperti kemampuan Atreus dalam menterjemahkan bahasa kuno Nordik, sesungguhnya terinspirasi dari kejadian nyata antsra Cory dan anak kandungnya.

Source : God of war Wikia.



2. Baldur.




• Julukan :

Orang asing (stranger), God of light, Son of Odin.

• gender : Laki laki.

• tempat lahir : Asgard (kemungkinan).

• Ras : dewa (Æsir).

• keluarga :

Odin (ayah)
Freya (ibu)
Tyr (mendiang saudara tiri)
Thor (saudara tiri)
Sif (saudari ipar)
Magni (mendiang kemenakan ) Modi (mendiang kemenakan)

• loyalitas : Asgard, Odin, Æsir.

• status : meninggal.

• Aktor pemeran : Jeremy Davies.

• kemunculan : God of war Ps4.

"Dan di sini ku pikir kaummu  seharusnya begitu bijaksana. Jauh lebih baik dari bangsa kami. Jauh lebih cerdas. Namun kau bersembunyi di sini di antara pepohonan seperti layaknya seorang pengecut."

Baldur adalah anak dari pasangan Odin dan Freya, saudara tiri dari Thor, serta paman bagi Magni dan Mondi. Baldur menjadi tokoh antagonis utama dalam Game God of war 2018.

Dalam mitologi nordik

Dalam versi mitologi, Baldur digambarkan berperawakan tampan dan menawan serta menjadi favorit para dewa Aesir. Berdasarkan legenda, banyak diceritakan bagaimana kisah kematiannya. Ibunya Frigg (Freya) memperoleh mimpi tentang bagaimana putra tercintanya akan kehilangan nyawa dikemudian hari.

Untuk mencegah dirinya merasakan penderitaan kehilangan putra tercintanya, Freya meminta segala ciptaan yang ada di dunia agar tidak menyakiti Baldur. Namun lupa meminta mistletoe (sejenis tanaman parasit khas ordo Santalales) karena dianggap tanaman ini tidaklah berbahaya.

Dalam Kisah dongeng khas Islandia diceritakan bagaimana para dewa punya kebiasaan menghibur diri mereka dengan melemparkan benda benda ke arah Baldur (menyadari bahwa ia terbebas dari maut).

Seorang Dewa buta bernama Höd,  ditipu oleh Loki, tak sengaja membunuh Baldur dengan melemparkan mistletoe kearahnya, satu satunya hal yang bisa menyakiti Baldur.

Setelah masa kematian Baldur, pembawa pesan Hermod dikirim menuju dimensi Hel, untuk bertemu dewi kematian Hela. Hela diminta untuk menghidupkan kembali Baldur. Hela meminta agar setiap makhluk ciptaan yang ada didunia agar rela menangis demi kembalinya Baldur.

Semua makhluk ciptaan melakukan hal tersebut kecuali raksasa Thokk (yang tak lain adalah Loki yang sedang menyamar) menolak meneteskan air mata karena tahu dengan air matanya Baldur akan hidup kembali.

Kematian Baldur menjadi pemicu utama terjadinya "Ragnarok" yang tak lain adalah kematian dari para Dewa dewa Nordik.

Versi Game God of War 2018.

Baldur adalah putra dari Odin dan Freya sekaligus saudara tiri bagi Thor dan Try.  Sang ibu mempelajari ramalan dari reruntuhan yang menyatakan suatu hari nanti pada jenjang masa hidupnya, Baldur akan mengalami kematian. Meninggal dengan cara yang tak disengaja.

Freya bertekat untuk mencegah kematian putranya dengan cara apapun. Ia kemudian menempatkan mantra sihir dimana tujuannya adalah menjauhkan Baldur dari segala ancaman yang ada. Baik itu ancaman fisik maupun berupa sihir.

Namun mantra tersebut memiliki efek samping yang teramat fatal. Di satu sisi, Baldur jadi kebal terhadap apapun. Tak dapat dijangkau oleh kematian. Namun disisi lain, Baldur tak akan pernah bisa merasakan apapun. Termasuk rasa dari makanan bahkan kesenangan terhadap wanita.

Hal ini membuat Baldur merasakan hidup dalam kesengsaraan. Bahkan ia lebih baik memilih mati dari pada menanggung beban kutukan. Kemarahan yang berkelanjutan berakibat pada timbulnya kebencian bahkan dendam yang berkelanjutan.

Atas alasan inilah Baldur berkeinginan untuk balas dendam dan membunuh sosok ibunya Freya.

MEMBURU DAN MENGEJAR KRATOS.

Odin memanggil Baldur dan menugaskannya untuk memburu Kratos, dan menipunya dengan menjanjikan Odin akan melenyapkan matra yang ada pada dirinya sebagai bayaran.

Baldur menyetujui hal tersebut dan mendatangi rumah Kratos sebagai tamu asing yang tak di undang. Kratos menolak untuk meladeni tantangan Baldur serta memintanya untuk segera pergi, namun Baldur terus melayangkan pukulan pada Kratos dan melontarkan hinaan.

Kratos memukul balik Baldur hingga terpental ke tanah. Dan ketika ia berusaha mengusir pergi Baldur untuk kedua kalinya, Baldur mengklaim gilirannya untuk memukul balik Kratos, hingga ia terlempar tinggi melampaui atap rumah.

Keduanya mulai terlibat perkelahian brutal hingga akhirnya Kratos mampu mengungguli Baldur. Namun selanjutnya terlihat bahwa Baldur ternyata tak mampu merasakan rasa sakit. Pukulan dan berbagai serangan fisik tak berpengaruh terhadapnya. Mengklaim bahwa dirinya akan membinasakan si Spartan yang telah lanjut usia.

Setelah terlibat perkelahian sengit, Kratos berhasil meraih Leher Baldur dan mematahkannya. Sekilas Baldur tampak tewas, namun karena ia kebal terhadap berbagai serangan fisik maupun sihir, ia selamat dan menemui kedua Kemenakannya Magni dan Mondi son of Thor.

Ketiganya kemudian pergi menemui Mimir duta besar Nordik yang tengah terpenjara, dengan harapan untuk memperoleh berbagai informasi tentang Kratos dan Putranya berikut lokasi mereka berada saat ini.

Meskipun Mimir digambarkan sebagai orang paling cerdas di sembilan alam, ia sama sekali tak mengetahui informasi tentang Kratos dan Atreus. Baldur berusaha menjanjikan berbagai tawaran terhadap Mimir jika ia kembali lagi menghadap odin. Tapi ternyata Mimir sama sekali tak tertarik dan akhirnya meminta mereka bertiga untuk pergi.

Baldur bersama Magni dan Mondi pergi berlalu namun setelahnya Kratos dan Atreus tiba di tempat tersebut. Selanjutnya, ketika Kratos Mimir dan Atreus hendak melakukan perjalanan menuju  Jötunheim, Baldur tiba tiba muncul dan menghadang jalan mereka.

Baldur memukul mundur Kratos dan memprofokasi Atreus untuk menembak ayahnya sendiri dengan lightning Arrow. Atreus menerjang Baldur dengan penuh amarah namun berakhir dengan diculik oleh Baldur dan di bawa pergi sambil menunggangi Naga.

Kratos mengejar dan menghajar Baldur ketiganya jatuh ke ruang Travel Room, dimana baldur menetapkan destinasi menuju Asgard dengan maksud menangkap keduanya dan membawa mereka kehadapan Odin.

Kratos terlibat pergulatan sengit dan mengubah destinasi menuju Helheim, dan mengirim ketiganya menuju dunia orang mati. Kratos berhasil mendapatkan Atreus kembali, sedangkan Baldur terpisah dan kehilangan jejak keduanya.

Selama berada di Helheim, Dimensi tersebut mewujudkan memori kenangan dalam pikiran Baldur ke dalam bentuk ilusi. Disini terungkap ternyata Freya adalah ibu kandung Baldur. Tepatnya memori yang diwujudkan adalah ingatan ketika ia mempersalahkan ibunya yang telah menempatkan mantra pada diri Baldur.

Mantra yang membuatnya kebal dan tak dapat merasakan rasa sakit maupun kenikmatan. Kenikmatan terhadap makanam maupun kesenangan terhadap wanita. Tanpa disadari oleh Baldur Kratos ada di sana bersama Atreus dan mempelajari hubungan antara Freya dengan Baldur.

Setelah menemukan jalan keluar dari areal Helheim, Baldur menyadari ternyata tujuan perjalanan Kratos dan Atreus adalah menuju ke dalam perut World Serpent. Maka ia bermaksud untuk menyerang si ular raksasa hingga memuntahkan Kratos dan juga Atreus.

berhasil sukses melancarkan aksinya Baldur keluar dari dasar danau es dan menampakkan diri, dan disinilah ia bertemu ibunya untuk pertama kalinya setelah beberapa dekade.

Meskipun kejadian tersebut telah lama berlalu, Baldur tetap membenci Freya atas mantra yang membuatnya kebal tetapi disisi lain Freya tetap menyesal, Baldur tidak memiliki penyesalan tersebut.

Dia bahkan mencoba untuk menyerangnya namun Kratos menghadang jalannya, memperingatkan bahwa jalan membalas dendam tak akan memberi Baldur kedamaian (pengalaman Kratos).

 Maka Terjadilah pertarungan lain di antara mereka yang tak terhindarkan. Freya terus menerus menggunakan sihirnya untuk memisahkan dan menahan keduanya,

Dibutakan akan kepercayaan bahwa ia dapat menenangkan Baldur dan mengabaikan fakta Baldur ingin membunuh dirinya. Merasa semakin frustasi Baldur yang dihalangi Atreus, memukul anak itu dengan keras tepat di bagian dada.

Tanpa menduga apa yang akan menimpanya, ternyata Baldur Memukul mistletoe dan jarinya tertancap ujung anak panah tersebut. Terluka, namun untuk pertama kalinya ia bisa merasakan rasa sakit beserta segala hal disekitarnya. Menandakan mantra milik Freya telah lenyap.

Freya ketakutan menyadari kenyataan tersebut, ramalan yang coba ia hentikan akan segera terwujud. sedangkan Baldur kegirangan mengetahui keinginannya terkabulkan. Rasa sakit beserta lingkungan di sekitarnya adalah hal pertama yang Baldur rasakan, dan baginya itu merupakan hal yang sungguh luar biasa.

Baldur kembali terlibat perkelahian brutal dengan Kratos dan Atreus, meskipun kali ini ia tak lagi kebal, ia malah semakin menggila, bahkan semakin penasaran dan ingin tahu lebih banyak sejauh mana rasa sakit itu.

Freya semakin dibutakan akan hasrat untuk menghentikan "kematian yang tak perlu" yang tak bisa dihentikan. Ia membangkitkan jasad Frost Giant bernama "Thamur". Namun usaha Freya gagal setelah Atreus memanggil "World serpent" dan membunuh jasad Thamur.

Kembali ke tempat dimana perkelahian berawal, Kratos bermaksud mengakhiri hidup Baldur namun atas permintaan Atreus, Kratos mengampuninya. Mengancamnya agar Baldur tak lagi mengganggu kehidupan Kratos dan Atreus serta jangan sekali kali menyakiti Freya.

Baldur sekali lagi bersiteru dengan ibunya Freya. Freya berusaha memberi pengertian terhadap Baldur agar ia bisa menemukan kedamaian dan juga pengampunan, sehingga keduanya bisa memulai sesuatu hal yang baru.

Bukannya menerima permohonan maaf ibunya, Baldur malah menolaknya dengan mentah mentah dan kembali berusaha membunuh ibunya sendiri. Sama sekali tak mengindahkan peringatan Kratos.

Freya yang dibutakan akan kasih sayang terhadap anaknya, rela mati demi melihat putranya sendiri hidup. (Hanya orang tua yang bisa mengerti). Sesaat sebelum terbunuhnya Freya, Kratos kembali bertindak dengan mengunci leher Baldur dari belakang,

Berniat mengakhiri lingkaran kutukan (anak membunuh orang tua), dan mematahkan leher Baldur sambil mengucapkan.

"Lingkaran ini berakhir sekarang juga... kita semestinya jadi lebih baik dari sebelumnya."

Untuk kedua kalinya hal yang sama terjadi, namun kali ini Baldur tak bisa bangkit lagi. Kata terakhir yang ia ucapkan sebelum ajal menjemputnya adalah "Snow" (salju).

Freya selamat, namun mendapati kenyataan pahit putranya telah tiada. Merasa marah dan dipenuhi rasa sakit, ia bersumpah akan menuntut balas kepada Kratos. Namun untuk saat ini Freya membawa jasad Baldur bersamanya dan berlalu pergi.

Penutup.

Meski menganggap ancaman Freya bukan suatu hal yang main main, Mimir percaya apabila dia diberi  waktu, Freya pada akhirnya akan menerima kematian Baldur dan menyadari kesembilan dunia lebih baik dengan adanya dirinya.

Setelah semuanya berakhir, Kratos bersama Atreus kembali melanjutkan perjalanannya menuju alam kaum Raksasa dan menaburkan abu pemakaman Faye. Memenuhi permintaan terakhirnya.

Kematian Baldur berimbas pada setiap kejadian yang terjadi di sembilan alam. Mimir memprediksi akan segera terjadi musim dingin berkepanjangan yang terburuk sepanjang sejarah. Lebih buruk lagi, musim dingin juga akan memicu Peristiwa besar yang seharusnya tak akan terjadi beberapa ratus tahun kedepan. "Ragnarök" kematian kaum dewa dewa Nordik. Kepergian Baldur mempercepat proses terjadinya peristiwa ini.

Dalam mimpi Atreus setahun kemudian, ia dan juga ayahnya Kratos didatangi seorang pria besar tinggi berkerudung dengan rambut merah bersenjatakan Palu berkekuatan mistis. Sosok yang tak lain adalah "Thor" saudara Baldur, kuat dugaan bermaksud menuntut pembalasan atas kematian saudaranya dan juga kedua putranya.

KARAKTER DAN KEPRIBADIAN

Tak seperti penggambaran Baldur dalam Mitologi Nordik, Baldur versi God of War 2018 sungguh kejam dan tak memiliki rasa belas kasihan. Ia memperoleh kepuasan ketika menyakiti Kratos dan Atreus.

Efek samping dari tak bisa merasakan rasa sakit maupun kepuasan, memaksanya untuk melakukan hal hal diluar nalar orang normal hanya untuk tujuan merasakan sesuatu.

Baldur juga menyimpan kebencian mendalam terhadap ibunya karena telah menempatkan mantra yang berakibat dirinya tak mampu merasakan apapun. Baldur masih berniat membunuh ibunya serta mengesampingkan motif Freya menempatkan mantra tersebut untuk melindungi dirinya.

Baldur meratapi nasibnya yang tak bisa merasakan kenikmatan fisik dengan penuh amarah ia mengklaim bahwa lebih baik mati dari pada menjalani hidup seperti saat ini.

Alasan mengapa Baldur menerima tugas untuk memburu Kratos adalah karena Odin menjanjikannya pembebasan dari mantra yang menjerat dirinya saat ini. Namun menurut Mimir, Odin sesungguhnya menipu Baldur dan mengungkapkan  Odin sama sekali tak memiliki kemampuan tersebut.

Secara keseluruhan, Baldur memiliki masalah emosional, emosinya mudah berubah ubah jelas ketika dia histeris menyerang ilusi ibunya, berteriak bahwa dia seharusnya membunuhnya dan langsung menangis bahwa dia adalah seorang yang pengecut.

Bahkan beberapa dari dewa-dewa Aesir telah menyadari bahwa Baldur telah berubah sifat menjadi maniak sejak ia menjadi kebal, seperti yang telah ditegaskan oleh kemenakannya.

Meskipun demikian, sepertinya masih ada sisa sisa rasa hormat dalam diri Baldur ketika ia meminta Kratos untuk memberinya informasi yang ia butuhkan, dan berjanji akan pergi secara baik baik apabila ia memperoleh apa yang diinginkan.

Ia juga cenderung agak cerewet dan agresif saat terlibat perkelahian.  dia suka memprovokasi, menghina dan mengamuk brutal pada Kratos sepanjang pertemuan mereka. Sang Spartan sendiri mengatakan dalam pertemuan pertama mereka, bahwa Baldur terlalu banyak bicara.

Baldur juga memiliki rasa ingin tahu  ditambah dengan sifat maniak tak terkendali. Ia merasa sangat gembira ketika mampu merasakan kembali setelah terkena tancapan mistletoe. Ia semakin didorong oleh rasa penasaran sehingga memaksanya untuk terus bertarung berhadapan dengan Kratos.

Jelas jelas tertawa menggila tiap kali ia disakiti dan ketika dilukai oleh lawannya, semakin ingin tahu seperti apa saja bentuk rasa sakit itu sendiri. Baldur juga tak memiliki rasa iba mupun belas kasih bahkan terhadap ibu kandungnya sendiri. Tak mengindahkan permohonan Freya.

Kalau bukan karena Kratos, Baldur sudah dapat dipastikan telah berhasil merenggut nyawa ibunya. Sesaat sebelum kematian, Baldur masih tertarik dengan sensasi dingin dari salju bukannya kemarahan maupun kebencian.

KEMAMPUAN

• Power of light : sebagai God of Light Baldur mampu bergerak dengan sangat cepat secepat cahaya dan mengungguli Kratos dengan cara mengecohnya sehingga ia bisa melancarkan serangan yang tak terhentikan.

• kekuatan manusia super : ia juga hampir menyamai level kekuatan Kratos bahkan mampu mengakibatkan Kratos kewalahan dalam hal stamina.

• kekebalan dan kemampuan penyembuhan : dengan atau tanpa mantra pemberian Freya, Baldur masih tetap bisa menerima cidera parah dan menyembuhkan luka lukanya dalam waktu singkat.

Ketika masih berada dalam pengaruh mantra, Leviathan Axe maupun Blade of Chaos sama sekali tak berpengaruh pada dirinya.

• Elemental Power : Baldur dapat memanipulasi dua elemen Es dan juga Api pada waktu yang bersamaan.

• keahlian Bela diri tangan kosong : karena ia cepat, tangguh, kebal skaligus mampu memanipulasi ice dan fire element, gaya bertarung tangan kosong menjadi metode yang paling cocok untuk Baldur.

Tanpa terlalu perlu memusingkan taktik maupun cara bertahan, Baldur berkelahi secara brutal dan tak memperdulikan lingkungan sekitarnya.

Baldur mampu melumpuhkan makhluk raksasa seperti Jörmungandr, dan membuat Kratos Spartan yang sangat berpengalaman dan terlatih dalam pertarungan Brutal hingga kewalahan. Pukulan tinju miliknya nyaris tak tertandingi.

Trivia :

Tato berwarna merah yang ada di bagian belakang tubuh Baldur jika diterjemahkan dapat diartikan sebagai "Cursed" (terkutuk).

Tato yang ada di bagian kiri dadanya jika dibaca akan berbunyi
 “Ek er dauði”, yang artinya "I am death".

Baldur memiliki piaraan seekor naga yang ia gunakan sebagai alat transportasi. Naga ini terlihat dua kali yang pertama ketika mendatangi rumah Kratos sedangkan yang kedua ketika ia menculik Atreus.

"The cycle ends here". merupakan kata yang diucapkan oleh Kratos sebelum mengakhiri hidup Baldur, yang tak lain adalah kalimat yang sama yang dilontarkan Zeus sebelum membunuh Kratos pada event God of War II.

Di akhir Game Kratos akhirnya menyadari ternyata Baldur sama sekali tak dikirim untuk memburu dirinya melainkan untuk Memburu dan melacak keberadaan Istri Kratos "Faye" keturunan Frost Giant terakhir. Serta Baldur tak menyadari Faye telah tiada dan haya ada dalam wujud abu pemakaman.

Berdasarkan informasi dari Mimir, Baldur merupakan pelacak terbaik yang pernah dimiliki Odin.

Kematian "Baldur" sama dengan kematian "Ares" yang merupakan simbolis dari berakhirnya masa kekuasaan dewa dewa Olympus.

Banyak dari para Fans God of War salah mengira Baldur adalah "Loki" god of mischief.

Versi Greek dari mantra kekebalan
Baldur adalah kutukan Achilles.



Source : God of war wikia



3. Freya




•Julukan :

Ratu Asgard, penyihir hutan, Ratu Valkyries, Frigg (oleh odin).

• Jenis kelamin : Wanita.

• spesies : God /Vanir.

• Keluarga :

Odin (mantan suami)
Baldur (mendiang putra)
Thor (putra tiri)
Tyr (putra tiri)
Magni (cucu tiri)
Modi (cucu tiri).

• Loyalitas : Asgard, Baldur, Vanir.

• Status : Hidup.

• aktris pemeran : Danielle Bisutti.

• Muncul dalam : God of War 2018.

"Dia tidak tahu, bukan? Tentang identitas aslimu ... atau identitasnya sendiri?"

Freya dikenal dengan julukan "Witch of the wood" (penyihir hutan) yang tak lain adalah Dewi dari mitologi Nordik yang membantu Kratos dan Atreus dalam perjalanan mereka. Freya merupakan ibu kandung dari Baldur, Mantan istri dari Odin, Ibu tiri untuk Thor, dan nenek bagi Magni dan Mondi. Ia juga sempat menjabat sebagai pemimpin tertinggi pasukan Valkyries.

Dalam Mitologi :

Dalam versi Mitologi Nordik, Freya memiliki panggilan yang berbeda beda Frigg (dalam versi German, Frija (old German), Frea (Langobardic), dan Frige (Old English).

Yang tak lain digambarkan sebagai seorang dewi. Di hampir semua sumber mitologi, ia adalah  istri dewa Odin. Di sumber-sumber Old German dan Old Norse, dia juga terhubung dengan dewi Fulla. Nama hari minggu Inggris hari Jumat (Bahasa Inggris secara etimologis "hari Frīge") menyandang namanya.

Frigg adalah dewi ramalan dan kebijaksanaan dalam mitologi Norse, cabang paling utara dari mitologi Jerman dan yang paling banyak dibuktikan.

Frigg  tinggal di di wilayah Fensalir, terkenal karena keahlian ramalannya, memiliki kaitan dengan dewi-dewi Fulla, Lofn, Hlín, dan Gná, dan secara ambigu diasosiasikan dengan Bumi, sebaliknya dipersonifikasikan sebagai entitas rupanya terpisah Jörð (Old Norse "Earth").

Anak-anak Frigg dan Odin termasuk  Baldr. Karena tumpang tindih tematis yang signifikan, para sarjana telah mengusulkan hubungan tertentu dengan dewi Freyja.

Setelah menyebarnya kristen di jerman, kemunculan Frigg masih tetap terjadi dalam cerita rakyat Skandinavia. Di zaman modern seperti saat ini, Frigg telah muncul dalam budaya populer modern, telah menjadi subjek seni, dan menerima penghormatan modern dalam bahasa Jerman.

Biografi

Tak banyak dijelaskan seperti apa masa laul Freya Dalam Game God of War 2018, identitas asli Freya adalah pemimpin kaum Dewa dewa Vanir, dimana dirinya sepakat untuk menikahi Odin dengan tujuan membawa perdamaian antara bangsa Vanir dan juga Aesir.

Pada periode tersebut, Freya juga menduduki jabatan sebagai Queen of Valkyries. Namun selanjutnya Odin mulai mempelajari keahlian sihir milik Freya, dan memanfaatkannya demi kepentingan pribadi, bahkan lebih jauh lagi Odin menggunakan kemampuan sihir tersebut untuk melawan dan mengekang Freya.

Freya pada akhirnya memilih untuk meninggalkan Odin karena perlakuannya yang tidak adil namun dia tidak dapat kembali ke bangsanya sendiri untuk mencari perlindungan karena Vanir menganggap dengan meninggalkan Odin Freya telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsanya sendiri. Freya terpaksa  melarikan diri dan menetap di Midgard.

Sebagai hukuman Karena telah memutuskan ikatan pernikahan dengan Odin, Odin menempatkan berbagai kutukan pada diri Freya termasuk kutukan yang akan mencegah Freya meninggalkan Midgard (terjebak di Midgard).

 Freya juga tak dapat menyakiti bentuk kehidupan manapun baik itu secara fisik maupun sihir. Banyak yang memandang ini merupakan tindakan terburuk yang pernah Odin lakukan. Meski menerima perlakuan yang tidak pantas Freya tak memiliki pilihan selain menjalani hidup dalam pengasingan.

Satu satunya yang tersisa dari pernikahan antara Freya dan Odin adalah putranya Baldur. Ia juga digambarkan sangat mencintai anak laki lakinya tersebut, bahkan terkesan terlalu over protektif.

Ketika mengetahui ramalan yang menyiratkan suatu hari Baldur akan mengalami "kematian yang tak perlu", Freya berusaha mencari jalan untuk mencegah terwujudnya ramalan tersebut.

Dibutakan oleh ketakutan mengalami rasa sakit kehilangan anak tercintanya, Freya memilih jalan dengan menempatkan mantra pada diri Baldur sejak ia baru lahir.
Mantra ini membuat Baldur mendapatkan "kekebalan"

yang tak tertandingi, dengan harapan kematian mengampuni Baldur serta dirinya terbebas dari pendertaan akibat rasa kehilangan orang yang paling dicintai. Meskipun demikian, segalanya tak berjalan seperti yang diharapkan. Mantra pemberian Freya berimbas pada Baldur tak dapat merasakan apapun, Tidak rasa sakit maupun kepuasan.

Dipenuhi kemarahan skaligus kebencian, Baldur meminta ibunya Freya untuk menghapus mantra yang telah ia tempatkan. Namun Freya menolak dan beralasan ia tidak dapat menghilangkan apa yang telah lama ditanamkan begitu saja dan lagi pula, menurut Freya itu adalah yang terbaik untuk diri baldur.

Baldur tidak terima atau tersentuh oleh cinta ibunya. Dia berusaha untuk membunuh Freya, tetapi tidak bisa memaksa dirinya untuk melakukan hal tersebut dan sebaliknya bersumpah bahwa dia akan membenci dan tidak akan pernah memaafkannya, hal inilah yang membuat Freya mengalami kesedihan berkepanjangan.

Sampai detik ini Freya masih mengabaikan keinginan putranya untuk "merasakan" kembali. Hal inilah yang mengakibatkan Baldur hidup dalam kesengsaraan. Dan pada kenyataannya, Freya berbohong pada Baldur dengan mengatakan ia "sama sekali tak tahu cara menghilangkan apa yang telah dilakukannya".

mistletoe merupakan jenis tanaman yang bisa merusak mantra yang ditempatkan oleh Freya, dan membuat Baldur dapat merasakan kembali. Setiap kali Freya menemukan jenis tanaman ini,  maka ia akan memusnahkannya.

Dalam God of War 2018.

Freya memilih membantu Kratos dan Atreus meski menyadari identitas Kratos sebagai seorang Greek God (dewa yunani), adalah disebabkan "Freya dapat melihat banyak kesamaan dirinya dalam diri Kratos." (Merasa senasib)

Freya juga sempat mengungkapkan ia melihat sosok dirinya sendiri ketika melihat Kratos. Ia berharap Kratos tak melakukan kesalahan yang sama seperti yang Freya telah lakukan.

Di balik identitas sebagai "Penyihir hutan", Freya bertemu dengan Atreus dan Kratos secara tak sengaja, Ketika Atreus memanah Babi hutan yang Freya lindungi. Sebagai permohonan maaf Kratos dan Atreus bersedia membantu menyembuhkan babi hutan tersebut sehingga keduanya harus ikut serta menuju rumah Freya.

Freya dengan cepat menyukai Atreus dan menjadi sahabat skaligus figur keibuan untuk Atreus, namun Kratos sama sekali tak mempercayai sosok wanita yang baru ia temui. Terutama ketika terungkap bahwa identitas asli freya adalah seorang Dewi Nordik. Ketika Freya meminta Atreus mencari material untuk tujuan proses penyembuhan,

Ia memberi tahu Kratos bahwa dirinya menyadari identitas asli Kratos sebagai seorang dewa asing. Freya memperingatkan Kratos bahwa Dewa dewa Nordik tidak akan mentoleransi kehadiran Kratos di wilayah kekuasaan mereka.

Lebih jauh Freya mengkhawatirkan keselamatan Atreus terlebih Kratos merahasiakan identitasnya pada putranya sendiri. Namun Kratos menanggapi dengan dingin itu bukanlah urusan Freya.

Setelah berhasil mengobati babi hutan yang terluka, Freya berterimakasih kepada kedua ayah dan anak tersebut dengan memberi mereka tanda yang akan melindungi mereka dari Dewa dewa Nordik.

Sebelum keduanya pergi meninggalkan kediaman Freya, Atreus sempat bertanya apakah mereka akan bertemu kembali? Dan Freya memberikan jawaban halus, "kapanpun dan selama atau sesingat yang kau mau". "Pintu ku selalu terbuka untuk kalian".

 Freya kembali muncul di hadapan Kratos dan Atreus saat mereka mulai mendaki gunung, menawarkan untuk membantu mereka mengatasi rintangan di depan yang menghadang keduanya. Dia menuntun mereka ke Kuil Tyr, sambil menjelaskan tujuannya dan bagaimana mengatasi rintangan.

 Dia menunjukkan Kratos cara menggunakan jembatan Bifrost dan menyuruhnya mengatur sebuah bagian di wilayah Alfheim. Namun, sayangnya Freya tidak dapat ikut serta karena kutukan yang ditempatkan Odin padanya dengan cepat menyeretnya kembali secsra paksa ke Midgard.

Freya sekali lagi ditemui oleh keduanya ketika Kratos membawa kepala Mimir yang terpenggal untuk dihidupkan kembali, hal yang sangat mengagetkan Freya. Sebelum dia membangkitkan Mimir, dia melihat bahwa Atreus dilengkapi dengan panah mistletoe.

Dengan cepat ia mengganti anak panah mistletoe milik Atreus dengan miliknya sendiri dan menghancurkan panah mistletoe tersebut. (Menyadari hal tersebut dapat mengancam nyawa putranya).

Setelah Mimir hidup kembali, Kratos menyadari Freya sesungguhnya tak menyukai Mimir. Selanjutnya Mimir tanpa sengaja mengungkap identitas asli Freya dihadapan Kratos dan Atreus yang tak lain adalah seorang Dewi. Hal ini membuat Kratos kehilangan kepercayaan terhadap Freya dan pandangannya terhadap sang Dewi berubah 190° derajat.

Meski tak ingin kembali menemui Freya, Kratos sekali lagi terpaksa harus mendatangi rumahnya dikarenakan Atreus jatuh sakit setelah perkelahian dengan Magni dan Mondi.

Pada awalnya Freya enggan membantu karena sifat alami Kratos yang membenci Kaum dewa, namun akhirnya bersedia setelah menyadari kondisi kritis Atreus.

Dia menegur Kratos karena menjaga rahasia dari Atreus yang tak menyadari sisi kedewaannya,  situasi Atreus saat ini adalah hasil dari konflik antara sifat dewa Atreus dan keyakinannya bahwa ia adalah makhluk fana yang sederhana.

Freya menjelaskan pada Kratos bahwa dia membutuhkan bahan langka dari Helheim untuk menyembuhkan Atreus dan Kratos akan memerlukan senjata lain karena Leviathan Axe tak akan mempan melawan binatang buas yang hidup di alam itu. (Memaksa Kratos kembali pada Blade of Chaos).

Setelah memperoleh bahan baku yang diinginkan, Kratos kembali kepada Freya dan Atreus berhasil disembuhkan. Pada moment ini Freya menceritakan bahwa dirinya juga memiliki seorang putra yang dulunya lari tepat di hari ia dilahirkan, hal ini adalah murni kesalahan Freya dan dirinya berharap Kratos tak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dirinya telah perbuat.

Mendengar kisah tersebut, sepertinya ia bisa menyentuh perasaan Kratos, dan Kratos sedikit mulai mempercayai Freya dan menurunkan kewaspadaannya terhadap dewi Nordik tersebut.

Namun setelah kembali terlibat pertentangan sengit dengan Baldur dan berakhir dengan ketiganya terdampar di wilayah Helheim, Kratos dan Atreus diam diam menyimak ilusi yang merupakan perwujudan dari ingatan Baldur, dan terungkaplah Baldur adalah anak yang hilang yang dimaksud oleh Freya.

Freya menempatkan mantra sihir ke dalam diri Baldur sehingga ia tak dapat merasakan apapun lagi termasuk rasa sakit maupun kesenangan fisik. Kepercayaan Kratos terhadap Freya kembali luntur. Ia mengingatkan Atreus untuk menjaga jarak ketika bertemu Freya kembali, karena memandang Freya adalah sosok yang kurang bisa dipercaya.

Tepat sebelum pertempuran terakhir berhadapan dengan Baldur, Freya muncul kembali dengan terbang dalam wujud seekor burung, ia mengklaim bahwa dirinya sedang mencari putranya, dan pohon pohon dan tanah rerumputan menyuarakan namanya. Memperkuat keyakinan Freya bahwa putranya yang hilang (Baldur) tengah berada di Midgard.

Freya juga mengungkapkan bahwa Atreus dan Kratos membantunya melihat dengan lebih jelas. Belum sempat melanjutkan percakapan, Baldur muncul dan seluruh perhatian mengarah terhadap dirinya. Freya sangat senang pada akhirnya dapat bertemu putranya setelah lama berpisah.

Ia berusaha memulai komunikasi dengan Baldur dan mengungkapkan kerinduannya termasuk mengakui kesalahannya, serta meminta permohonan maaf. Namun Baldur membalas dengan hinaan dan makian. Semakin jauh.. Baldur berniat membunuh Freya, namun Kratos menghalangi dan turut campur skaligus memperingatkan Baldur

"Jalan balas dendam tak akan mendatangkan kedamaian". Tak terhindarkan, Kratos dan Atreus kembali berhadapan dengan Baldur.

Freya berusaha memisahkan keduanya dengan sihir miliknya, namun hasilnya sia sia. Ketika Atreus berdiri diantara Kratos dan Baldur, baldur yang frustasi memukul dada Atreus dengan pukulan telak namun ternyata hal tersebut berimbas pada panah mistletoe yang diikatkan pada tempat anak panah milik Atreus tertancap dan mengiris menembus tinju Baldur.

Freya mengeluarkan usaha terakhirnya dengan menghidupkan jasad raksasa Thamur, dan berusaha mwnjauhkan Kratos dan Atreus dari Baldur. Takut kehilangan anaknya yang sudah tak dilindungi mantra lagi.

Freya memohon agar Kratos tak mencampuri urusannya dengan anaknya Baldur, dan Kratos menjawab Baldur tak bisa di ajak bicara serta sangat berhasrat membunuh Freya. Freya mengakui dengan tegas ia sama sekali tak perduli jika dirinya dibunuh oleh Baldur, dan apapun yang terjadi Freya akan berusaha melindungi anaknya.

Baldur muncul kembali serta perkelahian semakin sengit kembali berlangsung. Pada akhirnya Atreus dan Kratos berhasil unggul dengan menyerang Baldur secara bertubi tubi tanpa henti, Hingga ia tak bangkit kembali.

Jasad raksasa Thamur yang berada dibawah pengaruh Freya menyerang Kratos dan Atreus dengan badai salju, di saat tak berdaya Atreus merangkai kata dalam Dead language dan memanggil World serpent untuk membunuh Thamur.

Kratos, Atreus, Baldur, dan Freya terpental ke tanah, Thamur tewas, dan Kratos mencekik Baldur berniat mematahkan lehernya namun Freya memohon untuk mengampuni putranya serta Atreus mengingatkan "ia sudah kalah dan bukan lagi ancaman", Kratos mengampuninya.

Baldur terus mencaci maki Freya, mengutuknya karena selalu menggangu kehidupannya. Freya mengakui dia salah dan mencoba untuk membantu Baldur menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri dan melepaskan kebenciannya, berharap untuk memperbaiki hubungan mereka berdua, tetapi Baldur menolak memaafkannya.

Dalam usaha terakhir, Freya merelakan nyawanya jika hal itu memang satu satunya jalan bagi Baldur untuk menemukan kedamaian. Baldur tanpa ragu mencekik leher ibunya dan berusaha membunuhnya, sesaat sebelum ia nyaris kehilangan nyawanya, Freya mengungkapkan kata terakhir "aku menyayangimu".

Pada detik terakhir Kratos meraih Baldur dari belakang dan mematahkan lehernya. Freya selamat namun wajahnya berlumuran air mata dan marah karena kematian putranya yang tidak perlu terjadi juga, bersumpah akan menuntut pembalasan dendam yang mengerikan pada Kratos.

 ia memaki dan menghina Kratos menyebutnya sebagai "Binatang", dan menegaskan bahkan ia tak menceritakan masa lalunya yang belum dia ungkapkan kepada putranya.

Setelah Kratos dan Atreus kembali dari Jotunheim, Mimir mengatakan kepada mereka bahwa lebih banyak waktu berlalu daripada yang mereka pikirkan dan pada saat itu, Freya datang mengunjungi Mimir dan bertanya di mana Odin mempertahankan sayap Valkyrie Freya. Mimir memberitahunya sedikit apa yang dia tahu tentang itu. Yang dia katakan "Siklus Pembalasan tidak begitu mudah rusak".

Kepribadian

Pada dasarnya Freya memiliki kepribadian ramah terhadap Atreus bahkan pada Kratos yang bersikap dingin, Meskipun Kratos memiliki kecendrungan membenci makhluk dewa.

Ini menegaskan bahwa Freya melihat dirinya dalam sosok Kratos dan inilah alasan utama mengapa dia memutuskan untuk membantu Kratos, meskipun dia juga menggoda dengan mengungkapkan

"atau mungkin aku hanya menyukaimu". Tidak diketahui jawaban mana yang benar, meski demikian dia merawat Atreus, baik sebagai teman dan juga sebagai sosok seorang ibu.

Freya juga menyarankan Kratos untuk tidak merahasiakan kehidupan masa lalunya terhadap Atreus. Ia bisa mengerti alasan mengapa Kratos tak percaya dengan makhluk makhluk sekelas dewa seperti dirinya. Mungkin karena ini disebabkan baik Freya maupun Kratos memiliki kisah tragis masa lalu yang hampir serupa.

Freya juga dikhianati oleh dewa dewa kaum Aesir seperti halnya Kratos dikhianati oleh dewa dewa bangsa Olympia. Jika menyangkut orang terpenting dalam hidupnya, Freya cenderung paranoid dan terlalu over protektif (Takut kehilangan) terutama pada Baldur putranya.

Berdasarkan ramalan yang menggambarkan kematian putranya mendorong Freya untuk menanamkan mantra pada diri Baldur, membuatnya kebal terhadap segalanya kecuali mistletoe. Karena alasan ini, Freya panik ketika dia melihat Atreus membawa panah mistletoe, segera menghancurkan dan memberi tahu Atreus agar tidak pernah mendekati tanaman itu lagi.

Freya juga menempatkan mantra rahasia pada diri Mimir ketika membangkitkannya kembali agar Mimir tak membicarakan berbagai hal tentang Baldur pada Kratos maupun Atreus. Entah itu kelemahannya maupun hubungan Baldur dengan Freya.

Cinta butanya terhadap orang yang dia cintai mengakibatkan Freya menjadi egois dan rela melakukan apapun demi melindungi orang yang dia kasihi. Meski hidupnya akan mengalami kesusahan setelah melakukan hal tersebut.

 Freya jelas jelas berbohong pada Baldur dengan mengatakan tak ada cara untuk mematahkan mantra yang telah ia tanamkan padahal ia tahu hasrat ingin kembali bisa merasakan membuat Baldur hidup dalam penderitaan.

Freya bisa menyarankan Kratos agar ia tak mengulangi kesalahannys suatu hari nanti, namun tampaknya ia sendiri tak belajar dari kesalahannya. Freya bisa digambarkan sebagai sosok orang tua yang terlalu "Narsistik", yaitu kecendrungan mengendalikan anak untuk mengikuti keinginan orang tuanya. Sekalipun sang anak telah tumbuh dewasa.

Freya tak memperdulikan keinginan anaknya, penderitaannya, ataupun kesehatan mentalnya. Ia hanya ingin agar Baldur tetap hidup. Kecendrungan sikap narsistik disebabkan oleh kurangnya keharmonisan kehidupan pernikahan seseorang. (Akibat kehidupan pernikahan yang kurang harmonis antara Odin dan dirinya).

Kratos berada dalam situasi terpaksa yang mengharuskannya untuk membunuh Baldur dikarenakan pembelaan terhadap diri sendiri, dan juga usaha melindungi Freya (mengakhiri lingkaran kutukan). Menyadari motivasi kratos sama sekali tak menghentikan Freya untuk hasrat pembalasan dendamnya pada Kratos, akibat telah membunuh putranya.

Freya rela mati demi anaknya memang merupakan sesuatu yang dapat dimengerti oleh Kratos. Meski demikian, keadaan dimana Odin menempatkan kutukan yang mencegah Freya menyakiti bentuk kehidupan manapun, bagi Mimir sumpah itu seperti sesuatu yang tak akan pernah terwujudkan.

Dengan niatnya untuk merebut kembali kekuatan Valkyrie-nya, Freya belum melepaskan dorongan untuk balas dendam dan dia mungkin tidak akan pernah membiarkannya pergi. Namun, karena kutukan yang dilemparkan Odin padanya, dia terjebak di Midgard, kecuali Odin menyembunyikan sayapnya di Midgard dia tidak akan pernah membalas dendam.

Kekuatan dan kemampuan

• Vanir Magic  : Freya adalah seorang jenius dengan keajaiban bangsanya para Dewa Vanir. Sihirnya mampu memanipulasi flora dan fauna di sekitarnya, mengubah dirinya, dan menempatkan berbagai efek pada orang lain.

Dia juga ahli dalam penyembuhan dan reanimasi. Dalam pertempuran, bagaimanapun, karena kutukan Odin, Freya tidak dapat membahayakan makhluk hidup, tapi dia masih bisa memanggil flora untuk menahan musuh atau memanggil yang lain untuk bertempur atas namanya.

• keahlian persenjataan  :  Sebelum Odin mengutuk Freya untuk tidak pernah bisa mencelakakan makhluk hidup lagi, kemungkinan dia mahir dengan busur. Meskipun kutukannya, dia masih menemukan beberapa penggunaan dengan itu

 menciptakan jembatan cahaya dengan menembakkan panah yang diinfuskan dengan cahaya Alfheim. Freya juga membawa pedang, senjata lain yang mungkin dia kuasai, tetapi tidak diketahui mengapa dia masih menyimpannya.

Trivia

• Jika pemain membuat Kratos kembali ke kediaman Freya setelah menyelesaikan main Quest, semua jalan masuk ke rumahnya tidak akan dapat diakses. Baik Atreus dan Mimir akan berkomentar bahwa bukanlah ide yang baik untuk melihat Freya saat ini.

• meski Freya tak bisa menyakiti makhluk lain, sepertinya ia masih bisa memanipulasi makhluk lain, dewa lainnya untuk menyakiti orang yang diinginkannya.

• Karena dia percaya pada Ragnarok, dia pasti tahu bahwa kematian Baldur menandai Ragnarok telah bermula. Hal Ini mungkin menjadi faktor lain kemarahannya terhadap Kratos: tidak hanya Kratos membunuh putranya, Kratos juga memicu terjadinya peristiwa Ragnarok .

Source : God of war Wikia


























Postingan terkait: